Jumat, Maret 27, 2009

ProfilQ (Muhammad Yusuf bin Sahabuddin bin Umar)

Asalamu 'Alaikum Wr.Wb,
Salam kenal buat seluruh teman-teman yang kebetulan mampir di blog saya. semoga artikel-artikel yang dimuat di blog ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi anda. apa yang saya muat di blog ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan sekaligus ingin menjalin silaturrahim dengan teman-teman lainya. untuk planning sementara, blog ini ingin diisi dengan artikel-artikel seputar biologi,IT/TI (teknologi informasi) dan agama islam (untuk tujuan da'wah).
Alhamdulillah, atas karunia ilmu dari Allah swt sehingga saya dapat memanfaatkan ilmu ini untuk membuat blog serta artikel di dalamnya yang semua itu tidak lain untuk saling berbagi ilmu dan dapat menjalin tali silaturrahim dengan para pengunjung (beh, seriusnya deh).btw, saya adalah salah seorang mahasiswa (angkatan 2006) yang sedang menempuh pendidikan di Universita Tadulako. Saya mengambil jurusan P.MIPA Prodi P.Biologi. wah, kalau saya ingat kembali waktu awal-awal mau masuk perguruan tinggi, belum pernah terlintas dipikiranQ untuk memilih jurusan ini karena memang hobiQ lebih cenderung ke komputer jadi yang ada dibenakQ hanya ingin masuk STIMK (perguruan komputer). namun karena keinginan orang tua,jadi saya ikut apa keinginan ortu sajalah untuk memilih jurusan yang fokus untuk jadi guru (tentunya FKIP). Karena itulah saya memilih Prodi P.Biologi karena dari MAN (sederajat SMA) saya pilih jurusan IPA. Kenapa bukan Matematika, Fisika atau Kimia?saya rasa anda sudah tahu jawabannya. Saya sadar kekurangan saya yang lemah dalam hal "hitung-hitungan tingkat tinggi". Jadi, dari pada nantinya jadi mahasiswa abadi/kambing tua/muka tua, lebih baik bermain aman sajalah. Eh, nggak taunya sampai di Biologi rupanya masih ketemu juga dengan mata pelajaran yang keramat ini. bayangkan saja saya yang lemah menghitung ini tiba-tiba harus berhadapan 1 lawan 2+1 (Matematika&Fisika+Kimia). Anda mungkin bisa membayangkan sedahsyat apa pertarungan kami. Saya dibuat babak belur disemester satu sampai-sampai saya tidak banyak waktu tidur selama sebulan lebih karena membuat laporan dari masing-masing mata kuliah tersebut (kecuali Matematika). untungya disemester 6 ini mata kuliah berhitung ini sudah mulai "bersahabat" karena tidak disibukkan dengan turunan-turunan yang memberikan efek jera. tentu anda heran mengapa tulisan yang ditandai dengan warna kuning di atas dipisah 2+1(Matematika&Fisika+Kimia)?mengapa tidak sekalian diketik 3 saja?ini karena mata kuliah kimia saya anggap lebih bersahabat daripada fisika dan matematika. namun tidak lebih bersahabat dari biologi.
Di Jurusan yang saya jalani sekarang ini, saya mendapatan banyak pengalaman yang berharga sekaligus menyenangkan karena sering keluar kota untuk praktek lapangan. Foto di bawah ini diambil ketika lagi praktikum lapangan di daerah Danau Lindu. kebetulan ada bule langsung saja saya "tahan" untuk berfoto bersama teman-teman lain dan juga kakak senior.
Bagaimana? menyenangkan bukan?hal itu mungkin menyenangkan bagi anda yang berjiwa petualang. kalau dilihat foto di atas, sepertinya menggambarkan perbedaan postur badan antara bule dengan penduduk pribumi indonesia, he...he...
sebagai penutup, bagi anda yang ingin kenalan (menjalin hubungan persaudaraan) dengan saya, bisa mengirimkan e-mail ke muh_yusuf12@yahoo.co.id. Insya Allah akan dibalas e-mailnya.

Selasa, Maret 17, 2009

KARBOHIDRAT


KARBOHIDRAT

Karbohidrat tersebar luas, baik dalam jaringan binatang, maupun dalam jaringan
tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan hijau, karbohidrat dihasilkan melalui proses
fotosintesis yaitu:
Dalam tumbuh-tumbuhan karbohidrat mencakup selulose yang merupakan rangka tumbuh-tumbuhan serta pati dari sel tumbuh-tumbuhan. Pada sel-sel binatang, karbohidrat terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang berperan sebagai sumber energ yang penting. Karbihidrat dapat dioksidasi menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh ragi atau mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat organik lainya. Dari reaksi yang terjadi dalam fotosintesis dapat dihitung energi yang dihasikan per gram karbohidrat, yaitu umumnya dari setiap molekul heksosa akan dihasilkan kalori sebanyak 675 Kcal. Dari pengukuran dengan menggunakan calorimeter, pembakaran sempurna 1 gram heksosa sedarhana menjadi CO2 dan H2O akan menghasilkan 675/180 = 3,75 Kcal. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Hampir 80% dari kalori yang didapat oleh tubuh manusia terutama bangsa-bangsa di Asia Tenggara berasal dari karbohidrat. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat haya 4 kalori, namun bila dibanding dengan protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain daripada itu ada beberapa golongan karbohidrat yang menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat juga mempunyai peranan yang penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya dalam hal rasa, warna, tekstur dan lain-lain.
Sumber karbohidart yang terutama adalah biji-bijian dan umbi-umbian. Misalnya kandungan pati dalam beras adalah 78, 3%, dalam jagung 72,4%, dalam singkong 34,7% serta dalam talas adalah 40%. Di Indonesia sumber karbohidrat yang merupakan makanan pokok diberbagai daerah yang terbanyak adalah beras dan jagung. Pada hewan, karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen yang disimpan dalam jaringan-jaringan otot dan sebagai cadangan dalam hati.
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida ( kata “sakarida” diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula). Berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-masing golongan dari karbohidrat.
a. Monosakarida atau gula paling sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Rumus umum monosakarida adalah: CnH2mOn (n = m atau m – 1). Gulagula sederhana ini dapat dibagi lagi menjadi triosa, tertrosa, pentose, heksosa, atau tergantung dari jumlah, atom karbon yang dimilikinya. Atau menjadi aldosa atau ketosa, tergantung pada gugus aktif yang terikat padanya apakah aldehida atau keton.
b. Oligosakarida (bahasa Yunani oligos, “sedikit”) terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Oligisakarida
terbentuk dari 2 – 10 unit molekul monosakarida. Gul yang termasuk pada golongan ini
adalah: (1) disakarida, yaitu sakarida yang terbentuk dari 2 molekul monosakarida
seperti sukrosa (glufru), maltosa (glu-glu), latosa ( glu-gal), dan sebagainya, (2)
trisakarida, yaitu sakarida yang terbentuk dari 3 molekul monosakarida, seperti
rafinosa (gal-glu-fru), (3)tetrasakarida, yaitu sakarida yang terbentuk dari 4 molekul
monosakarida seperti stakiosa (gal-gul-glu- fru), dan (4) golongan lainnya.
c. Polisakarida adalah sakarida yang terebntuk lebih dari 10 molekul monosakarida
bahkan bisa mencapai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida,
seperti selulosa, mempunyai rantai linear, sedangkan yang lain, seperti glikogen,
mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang paling banyak dijumpai, pada dunia
tanaman, yaitu pati dan selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, tetapi senyawasenyawa
ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitkan satu dengan yang lain.
Nama semua monosakarida dan disakarida yang umum dikenal berakhir dengan
akhiran –osa.Yang termasuk golongan poli sakarida yaitu :
- Yang dapat dicerna: glikogen, pati dan dekstrin
- Yang dapat dicerna sebagian yaitu: inulin, mannosa
- Yang tidak dapat dicerna yaitu: selulosa dan hemiselulosa.

Senin, Maret 16, 2009

PROTEIN DAN ASAM AMINO

PROTEIN DAN ASAM AMINO

Protein berasal dari kata Grika protos yang berarti pertama, yang menunjukkan bahwa zat itu menjadi dasar penghidupan. Protein adalah zat yang dibentuk oleh sel-sel hidup. Lebih dari separuh zat yang terbentuk padat di dalam jaringan manusia dan binatang mamalia terdiri atas protein, karena itu protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Jadi protein mempunyai peranan penting di dalam tubuh manusia dan binatang, sebab zat ini berfungsi menggerakkan otot-otot, protein hemoglobin yang mempunyai peranan yang menyangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Akibatnya protein sangat penting untuk tiap individu, karena disamping dapat berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh, juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein ikut mengatur berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak dengan membentuk zat-zat pengatur proses dalam tubuh. Protein dapat mengatur keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah yakni dengan menimbulkan tekanan osmosa koloid yang dapat menarik cairan dari jaringan ke dalam pembuluh darah. Protein sebagai sumber kalori, juga dapat menjadi sumber gizi bila mengandung asam amino esensial yang sempurna dan cukup. Asam amino essensial ini sangat penting untuk perkembangan kecerdasan otak, karena itu perlu sekali dicukupkan pada makanan bayi dan anak-anak pra sekolah

Berikut merupakan klasifikasi protein berdasarkan beberapa cara yaitu :

1. Berdasarkan struktur susunan molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:

a) Protein fibrilar dan scleroprotein

b) Protein globular

2. Berdasarkan tingkat kelarutan, protein dibagi menjadi 6 macam yaitu:

a) Albumin

b) Globulin

c) Glutelin

d) Prolamin

e) Histon

f) Protamin

3. Berdasarkan komponen yang terikat

a) Protein sederhana

b) Protein majemuk

Dekarboksilasi gugus karboksil

Gugus karboksil asam amino dapat terdekarboksilasi baik secara kimia maupun secara biologis sehingga terebntuk amina. Contohnya adalah pembentukan histamine dari histidin. Histamin merangsang pengaliran cairan gastrium ke usus besar dan terlibat dalam reaksi alergi.

Asam amino

Asam amino merupakan bagian struktur protein yang menentukan banyak sifat penting. Glisin merupakan asam amino pertama yang telah diisolasi dari hidrosilat protein, sedangkan treonin adalah asam amino pembentuk protein yang paling akhir dapat diisolasi, yaitu dari hidrosilat fibrin. Asam amino adalah senyawa yang mengandung gugus karboksi dan gugus amino di dalam molekulnya karena itu bersifat amfoter. Berdasarkan sifat polaritasnya gugus R (R = gugus yang terikat pada atom karbon asam amino), asam amino dibagi menjadi 4 golongan yaitu:

1) Asam amino nonpolar atau hidrofob

2) Asam amino polar tak bermuatan

3) Asam amino bermuatan positif

4) Asam amino bermuatan negative

Berikut ini adalah rumus umum dari asam amino:

Denaturasi protein

Denaturasi dapat berarti berarti suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktursekunder, tersier dam kuartener molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan kovalen atau denaturasi dapat diartikan sebagai suatu proses pecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan vander waals, dan terbukanya atau tidaknya lipatan molekul umumnya protein yang sudah didenaturasi kelarutannya berkurang, sering mengendap dari larutan.

Secara fisika denaturasi dapat dipandang sebagai perubahan konformasi rantai polipeptida yang tidak mempengaruhi struktur primernya. Untuk protein yang terdiri dari satu rantai polipeptida bila terjadi denaturasi, maka molekulnya akan mengembang. Untuk protein oligomerik, denaturasi dapat disertai disosiasi (peruraian) protomernya tanpa membuka lipatan-lipatan selanjutnya atau dengan tanpa disertai perubahan konformasi dalam protomer. Pemekaran molekul protein yanbg terdenaturasi akan membuka gugus reaktif pada rantai polipeptida dan akan terjadi pengikatan kembali gugus reaktif yang sama atau yang hampir sama.

Denaturasi ada 2 macam yaitu :

Ø Pengembangan rantai peptida dan pemecahan protein menjadi satuan yang lebih kecil tanpa diikuti pengembangan molekul, seperti pada polipeptida.

Ø Denaturasi yang tergantung pada keadaan molekul, seperti pada bagian molekul yang tergabung dalam ikatan sekunder.

Faktor-faktor yang menyebabkan adanya proses denaturasi pada protein adalah sebagai berikut:

1) Perubahan pH, dimana perubahan pH yang ekstrim akan menyebabkan terjadinya denaturasi pada protein.

2) Pemberian asam atau alkali mineral kuat, hal ini sangat berkaitan dengan perubahan pH dimana pemberian asam atau basa kuat dapat merubah pH suatu protein sehingga dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi.

3) Pemanasan, protein dapat mengalami peristiwa denaturasi jika dipanaskan atau mancapai suhu tertentu. Misalnya albumin jika dipansakan akan mengubah sifat-sifatnya secara tidak dapat balik.

4) Pemberian logam berat (Hg, Ag atau Pb)

5) Pemberian pelarut organik, iradiasi, dan tekanan tinggi

ENZIM

Enzim merupakan unit fungsional dari mertabolisme sel. Bekerja dengan urutan-urutan yang teratur, enzim mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menguraikan molekul nutrien, reaksi yang menyimpan dan mengubah energi kimiawi, dan yang membuat makromolekul sel dari prekursor sederhana. Diantara sejumlah enzim yang berpartisipasi di dalam metabolisme, terdapat sekelompok khusus yang dikenal sebagai enzim pengatur, yang dapat mengenali berbagai isyarat metabolik dan mengubah kecepatan katalitiknya sesuai dengan isyarat yang diterima. Melalui aktivitasnya, sistem enzim terkoordinasi dengan baik, menghasilkan suatu hubungan yang harmonis di antara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda, yang diperlukan untuk menunjang kehidupan.

Umumnya zat yang bersifat sebagai katalis hanya mempercepat reaksi kimia, walaupun ikat dalam reaksi serta mengalami perubahan fisis selama reaksi, tetapi kembali ke keadaan semula jika reaksi selesai. Kebanyakan enzim adalah protein sederhana, biasanya terdiri dari pro enzim yang tidak aktif atau simogen dan apo-enzim. Enzim umumnya membutuhkan molekul lain sebagai suatu ko-faktor untuk memperoleh keaktifan yang sempurna. Ko-faktor ini atau ko-enzim dapat berupa unsur anorganik seperti Zn, Cu, atau berupa suatu molekul organic seperti vitamin dan turunannya. Sedangkan apo-enzim adalah bagian proteinnya.

Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein; dan aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein. Sebagai contoh, jika suatu enzim dididihkan dengan asam kuat atau diinkubasi dengan tripsin, yaitu, perlakuan yang memotong rantai polipeptida, aktivitas katalitiknya akan hancur; hal ini memperlihatkan bahwa struktur kerangka primer protein enzim dibutuhkan untuk aktivitasnya. Selanjutnya, jika kita mengubah berlipatnya rantai protein yang khas dari suatu protein enzim utuh oleh panas, oleh perlakuan pH yang jauh menyimpang dari keadaan normal, atau oleh perlakuan dengan senyawa perusak lainnya, aktivitas katalitik enzim juga akan lenyap. Jadi, struktur primer, sekunder, dan tertier protein enzim penting bagi aktivitas katalitiknya.

Enzim merupakan senyawa yang protein yang memiliki molekul besar. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung gugus kimia selain residu asam amino. Namun ada enzim lain memerlukan tambahan komponen untuk aktivitasnya. Komponen itu disebut kofaktor (gugus prostetik). Kofaktor dapat berupa molekul anorganik seperti ion Fe2+, Mn2+, atau Zn2+, atau berupa molekul organik kompleks (koenzim), seperti vitamin (B1, B2, B6, Niasin, dan Biotin). Koenzim tidak terpengaruh oleh pemanasan atau bersifat termostabil.

Banyak enzim terdiri atas bagian protein dan bagian lain yang bukan protein. Bagian protein enzim disebut apoenzim, bagian ini terdenaturasi oleh pemanasan. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif, bersama-sama dengan koenzim atau gugus logamnya disebut holoenzim.

Adapun sifat- sifat enzim adalah sebagai berikut:

1. Enzim merupakan biokatalisator

2. Enzim bekerja secara spesifik

3. Enzim berupa koloid

4. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.

5. Enzim bersifat termolabil.

Kerja enzim bersifat bolak balik

Klasifikasi enzim

Pada tahun 1964, Comission on Enzymes of the International Union of Biochemistry (CEIUB) menganjurkan suatu cara untuk mengklasifikasikan enzim, yaitu dengan nomor kode sebagai kunci dari kelompok enzim. Pembagian ini didasarkan pada reaksi-reaksi biokimia yang dikatalisisnya.

a) Oksido-reduktase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi oksidasi, reduksi, misalnya enzim dehidrogenase, reduktase, oksidase, oksigenase, dan hidrosilase serta enzim katalase.

b) Transferase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu misalnya perpindahan gugus metil, asetil, aldehid, keton, amin, fosfatreduktase dan sebagainya dari satu substrat ke substrat lain.

c) Hidrolase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi hidrolisis, misalnya enzim lipase, proteinase pektinesterase, amylase, maltase, esterase, dan lain sebagainya.

d) Liase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkap dua secara hidrolisis, misalnya enzim karboksilase (dekarboksilase), aldose dan hidratase.

e) Isomerase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi isomerasi, misalnya epimerisasi dan rasemase

f) Ligase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan dengan bantuan ATP.

Mekanisme/cara kerja enzim

Salah satu ciri khas enzim adalah cara bekerjanya secara spesifik. Artinya, enzim hanya dapat bekerja pada substrat tertentu. Ada dua teori yang menjelaskan tentang cara kerja enzim yaitu sebagai berikut.

1. Lock and key theory (model gembok dan kunci).

Dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil yang dapat mengikat substrat (ibaratnya lubang pada gembok tempat memasukkan kunci). Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.D:\PicTuRes\NOKIA N73\20080504\04052008778.jpg

2. Induced fit theory (teori ketepatan induksi).

Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat.