Senin, Maret 16, 2009

ENZIM

Enzim merupakan unit fungsional dari mertabolisme sel. Bekerja dengan urutan-urutan yang teratur, enzim mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menguraikan molekul nutrien, reaksi yang menyimpan dan mengubah energi kimiawi, dan yang membuat makromolekul sel dari prekursor sederhana. Diantara sejumlah enzim yang berpartisipasi di dalam metabolisme, terdapat sekelompok khusus yang dikenal sebagai enzim pengatur, yang dapat mengenali berbagai isyarat metabolik dan mengubah kecepatan katalitiknya sesuai dengan isyarat yang diterima. Melalui aktivitasnya, sistem enzim terkoordinasi dengan baik, menghasilkan suatu hubungan yang harmonis di antara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda, yang diperlukan untuk menunjang kehidupan.

Umumnya zat yang bersifat sebagai katalis hanya mempercepat reaksi kimia, walaupun ikat dalam reaksi serta mengalami perubahan fisis selama reaksi, tetapi kembali ke keadaan semula jika reaksi selesai. Kebanyakan enzim adalah protein sederhana, biasanya terdiri dari pro enzim yang tidak aktif atau simogen dan apo-enzim. Enzim umumnya membutuhkan molekul lain sebagai suatu ko-faktor untuk memperoleh keaktifan yang sempurna. Ko-faktor ini atau ko-enzim dapat berupa unsur anorganik seperti Zn, Cu, atau berupa suatu molekul organic seperti vitamin dan turunannya. Sedangkan apo-enzim adalah bagian proteinnya.

Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein; dan aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein. Sebagai contoh, jika suatu enzim dididihkan dengan asam kuat atau diinkubasi dengan tripsin, yaitu, perlakuan yang memotong rantai polipeptida, aktivitas katalitiknya akan hancur; hal ini memperlihatkan bahwa struktur kerangka primer protein enzim dibutuhkan untuk aktivitasnya. Selanjutnya, jika kita mengubah berlipatnya rantai protein yang khas dari suatu protein enzim utuh oleh panas, oleh perlakuan pH yang jauh menyimpang dari keadaan normal, atau oleh perlakuan dengan senyawa perusak lainnya, aktivitas katalitik enzim juga akan lenyap. Jadi, struktur primer, sekunder, dan tertier protein enzim penting bagi aktivitas katalitiknya.

Enzim merupakan senyawa yang protein yang memiliki molekul besar. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung gugus kimia selain residu asam amino. Namun ada enzim lain memerlukan tambahan komponen untuk aktivitasnya. Komponen itu disebut kofaktor (gugus prostetik). Kofaktor dapat berupa molekul anorganik seperti ion Fe2+, Mn2+, atau Zn2+, atau berupa molekul organik kompleks (koenzim), seperti vitamin (B1, B2, B6, Niasin, dan Biotin). Koenzim tidak terpengaruh oleh pemanasan atau bersifat termostabil.

Banyak enzim terdiri atas bagian protein dan bagian lain yang bukan protein. Bagian protein enzim disebut apoenzim, bagian ini terdenaturasi oleh pemanasan. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif, bersama-sama dengan koenzim atau gugus logamnya disebut holoenzim.

Adapun sifat- sifat enzim adalah sebagai berikut:

1. Enzim merupakan biokatalisator

2. Enzim bekerja secara spesifik

3. Enzim berupa koloid

4. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.

5. Enzim bersifat termolabil.

Kerja enzim bersifat bolak balik

Klasifikasi enzim

Pada tahun 1964, Comission on Enzymes of the International Union of Biochemistry (CEIUB) menganjurkan suatu cara untuk mengklasifikasikan enzim, yaitu dengan nomor kode sebagai kunci dari kelompok enzim. Pembagian ini didasarkan pada reaksi-reaksi biokimia yang dikatalisisnya.

a) Oksido-reduktase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi oksidasi, reduksi, misalnya enzim dehidrogenase, reduktase, oksidase, oksigenase, dan hidrosilase serta enzim katalase.

b) Transferase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu misalnya perpindahan gugus metil, asetil, aldehid, keton, amin, fosfatreduktase dan sebagainya dari satu substrat ke substrat lain.

c) Hidrolase, yaitu golongan enzim yang berperan dalam reaksi hidrolisis, misalnya enzim lipase, proteinase pektinesterase, amylase, maltase, esterase, dan lain sebagainya.

d) Liase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkap dua secara hidrolisis, misalnya enzim karboksilase (dekarboksilase), aldose dan hidratase.

e) Isomerase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi isomerasi, misalnya epimerisasi dan rasemase

f) Ligase, yaitu golongan enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan dengan bantuan ATP.

Mekanisme/cara kerja enzim

Salah satu ciri khas enzim adalah cara bekerjanya secara spesifik. Artinya, enzim hanya dapat bekerja pada substrat tertentu. Ada dua teori yang menjelaskan tentang cara kerja enzim yaitu sebagai berikut.

1. Lock and key theory (model gembok dan kunci).

Dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil yang dapat mengikat substrat (ibaratnya lubang pada gembok tempat memasukkan kunci). Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.D:\PicTuRes\NOKIA N73\20080504\04052008778.jpg

2. Induced fit theory (teori ketepatan induksi).

Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat.


2 komentar:

  1. boleh juga nih......

    BalasHapus
  2. hemmmmmmmm, Manteb deh sobat semoga sukses aja biologi. @Alumni BIOLOGI Angkatan 2001 m_tiga@yahoo.com

    BalasHapus