PROTEIN DAN ASAM AMINO
Protein berasal dari kata Grika protos yang berarti pertama, yang menunjukkan bahwa zat itu menjadi dasar penghidupan. Protein adalah zat yang dibentuk oleh sel-sel hidup. Lebih dari separuh zat yang terbentuk padat di dalam jaringan manusia dan binatang mamalia terdiri atas protein, karena itu protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Jadi protein mempunyai peranan penting di dalam tubuh manusia dan binatang, sebab zat ini berfungsi menggerakkan otot-otot, protein hemoglobin yang mempunyai peranan yang menyangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Akibatnya protein sangat penting untuk tiap individu, karena disamping dapat berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh, juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein ikut mengatur berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak dengan membentuk zat-zat pengatur proses dalam tubuh. Protein dapat mengatur keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah yakni dengan menimbulkan tekanan osmosa koloid yang dapat menarik cairan dari jaringan ke dalam pembuluh darah. Protein sebagai sumber kalori, juga dapat menjadi sumber gizi bila mengandung asam amino esensial yang sempurna dan cukup. Asam amino essensial ini sangat penting untuk perkembangan kecerdasan otak, karena itu perlu sekali dicukupkan pada makanan bayi dan anak-anak pra sekolah
Berikut merupakan klasifikasi protein berdasarkan beberapa cara yaitu :
1. Berdasarkan struktur susunan molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a) Protein fibrilar dan scleroprotein
b) Protein globular
2. Berdasarkan tingkat kelarutan, protein dibagi menjadi 6 macam yaitu:
a) Albumin
b) Globulin
c) Glutelin
d) Prolamin
e) Histon
f) Protamin
3. Berdasarkan komponen yang terikat
a) Protein sederhana
b) Protein majemuk
Dekarboksilasi gugus karboksil
Gugus karboksil asam amino dapat terdekarboksilasi baik secara kimia maupun secara biologis sehingga terebntuk amina. Contohnya adalah pembentukan histamine dari histidin. Histamin merangsang pengaliran cairan gastrium ke usus besar dan terlibat dalam reaksi alergi.
Asam amino
Asam amino merupakan bagian struktur protein yang menentukan banyak sifat penting. Glisin merupakan asam amino pertama yang telah diisolasi dari hidrosilat protein, sedangkan treonin adalah asam amino pembentuk protein yang paling akhir dapat diisolasi, yaitu dari hidrosilat fibrin. Asam amino adalah senyawa yang mengandung gugus karboksi dan gugus amino di dalam molekulnya karena itu bersifat amfoter. Berdasarkan sifat polaritasnya gugus R (R = gugus yang terikat pada atom karbon asam amino), asam amino dibagi menjadi 4 golongan yaitu:
1) Asam amino nonpolar atau hidrofob
2) Asam amino polar tak bermuatan
3) Asam amino bermuatan positif
4) Asam amino bermuatan negative
Berikut ini adalah rumus umum dari asam amino:
Denaturasi protein
Denaturasi dapat berarti berarti suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktursekunder, tersier dam kuartener molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan kovalen atau denaturasi dapat diartikan sebagai suatu proses pecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan vander waals, dan terbukanya atau tidaknya lipatan molekul umumnya protein yang sudah didenaturasi kelarutannya berkurang, sering mengendap dari larutan.
Secara fisika denaturasi dapat dipandang sebagai perubahan konformasi rantai polipeptida yang tidak mempengaruhi struktur primernya. Untuk protein yang terdiri dari satu rantai polipeptida bila terjadi denaturasi, maka molekulnya akan mengembang. Untuk protein oligomerik, denaturasi dapat disertai disosiasi (peruraian) protomernya tanpa membuka lipatan-lipatan selanjutnya atau dengan tanpa disertai perubahan konformasi dalam protomer. Pemekaran molekul protein yanbg terdenaturasi akan membuka gugus reaktif pada rantai polipeptida dan akan terjadi pengikatan kembali gugus reaktif yang sama atau yang hampir sama.
Denaturasi ada 2 macam yaitu :
Ø Pengembangan rantai peptida dan pemecahan protein menjadi satuan yang lebih kecil tanpa diikuti pengembangan molekul, seperti pada polipeptida.
Ø Denaturasi yang tergantung pada keadaan molekul, seperti pada bagian molekul yang tergabung dalam ikatan sekunder.
Faktor-faktor yang menyebabkan adanya proses denaturasi pada protein adalah sebagai berikut:
1) Perubahan pH, dimana perubahan pH yang ekstrim akan menyebabkan terjadinya denaturasi pada protein.
2) Pemberian asam atau alkali mineral kuat, hal ini sangat berkaitan dengan perubahan pH dimana pemberian asam atau basa kuat dapat merubah pH suatu protein sehingga dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi.
3) Pemanasan, protein dapat mengalami peristiwa denaturasi jika dipanaskan atau mancapai suhu tertentu. Misalnya albumin jika dipansakan akan mengubah sifat-sifatnya secara tidak dapat balik.
4) Pemberian logam berat (Hg, Ag atau Pb)
5) Pemberian pelarut organik, iradiasi, dan tekanan tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar